Pages

Sunday 23 November 2014

TULISAN MINGGU KE 3 SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

DATABASE
I.       Perkembangan
Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidang komersial, dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional. Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan perangkat lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data. Di dalam manajemen basis data dikenal berbagai model data yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data. Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak yaitu fasilitas pemanipulasian data, kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan. Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk mengakses data, sehingga mengubah manajemen basis data menjadi manajemen basis data tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data berbasis web sebagai salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.
II.    Konsep
Data diperlukan dalam segala hal, baik berupa pengukuran, pencatatan, pengumpulan informasi, maupun pengambilan keputusan semuanya memerlukan data. Dengan kata lain data sangat dibutuhkan karena informasi yang ada akan memberikan arti yang sangat penting baik untuk saat ini maupun untuk akan datang. Sehingga definisi dari data adalah informasi yang mengandung arti.
Database terbentuk dari sekelompok data-data yang memiliki jenis atau sifat sama. Database juga dapat diartikan sebagai sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Contohnya : data mahasiswa, data dosen, dll. Demikian juga, kumpulan dari data-data mahasiswa, data-data dosen, data-data keuangan dan lainnya dapat dikumpulkan lagi menjadi kelompok besar, misalkan data-data politeknik elektronika. Bahkan dalam perkembangannya, data-data tersebut dapat berbentuk berbagai macam data, misalkan dapat berupa program, lembaran-lembaran untuk entry (memasukkan) data, laporan-laporan. Kesemuanya itu dapat dikumpulkan menjadi satu yang disebut dengan database.
III.  Struktur
Telah diketahui bahwa secara fisik data dalam bentuk kumpulan bit dan direkam dengan basis track di dalam media penyimpan eksternal. Dalam prakteknya, untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur logis yang menjelaskan bahwa:
1. Kumpulan tabel menyusun basis data,
2. Tabel tersusun atas sejumlah record,
3. Sebuah record mengandung sejumlah field, dan
4. Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit.

Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut:
a. Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.
b. Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu tupel dan baris.
c. Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.
d. Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, data pengambilan mata kuliah pada suatu semester, dan nilai yang diperoleh mahasiswa.

Macam-macam Struktur Database :
  1. Struktur Database Hierarkis
Struktur Database Hierarkis (Hierarchical Database Structure), yaitu struktur kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil lagi menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang-cabang pohon, untuk pindah dari suatu catatan di suatu cabang kesuatu catatan di cabang lain, system manajemen database harus kembali ketempat asal percabangan itu. Struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien saat sebagian besar catatan dalam database akan digunakan dalam aplikasi.
  1. Sruktur Database Jaringan
Struktur database jaringan (network database structure) memungkinkan satu catatan tertentu menunjuk pada catatan lain dalam database. Subkomite Database Task Group CODASYL mengeluarkan spesifikasi struktur database jaringan pada tahun 1971. Jaringan memecahkan masalah keharusan untuk kembali ke tempat asal percabangan database. Secara konseptual, tiap catatan dalam database dapat memiliki penunjuk ke tiap catatan lain di dalam database.
  1. Struktur Database Relational
Struktur sistem manajemen relasional merupakan system yang menyerupai tabel-tabel, dan merupakan format yang dapat dipahami secara cepat oleh manajer dan/atau staf profesional.
IV.  Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan Pemakaian Basis Data :
1. Terkontrolnya kerangkapan data.
2. Terpeliharanya keselarasan data apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan.
3. Data dapat dipakai secara bersama.
4. Keamanan data terjamin.
5. Terpeliharanya integritas data.
6. Terpeliharanya keseimbangan (ketersediaan) data dari berbagai macam kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi.
7. Mencapai independensi data
8. Mengintegrasi data dari beberapa file
9. Mengambil data dan informasi secara cepat
10. Dapat diterapkan standarisasi
Kelemahan Pemakaian Basis Data :
1. Storage (tempat penyimpanan data) yang digunakan besar.
2. Dibutuhkan tenaga yang terampil dalam mengelola data.
3. Perangkat lunaknya mahal.
      4. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait.
V.    Peran Database dan DBMS Dalam Pemecahan Masalah Dalam Psikologi
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya. Salah satu peran database dalam bidang Psikologi misalnhya seorang psikolog klinis yang sudah memiliki banyak klien. Setiap klien memiliki permasalahan yang berbeda-beda dengan identitas yang berbeda pula. Salah satu kode etik dalam dunia profesi Psikologi adalah menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan dalam database membantu para Psikolog dalam menjaga kerahasiaan data para klien mereka. Selain itu dapat pula berperan dalam bidang Psikologi Industri bagian recruitment sangat membantu dalam memproses data dari pelamar kerja sehingga lebih terorganisir dan dapat dengan mudah dan cepat dalam pengambilan data.
VI. Contoh Pemrosesan Data Dalam Pemecahan Masalah
Database hal utama dalam pemecahan masalah. Namun, memberikan dasar-dasar penggunaan komputer sebagai suatu sistem informasi para pengguna. Penggunaan database dapat mempermudah seseorang dalam merapihkan  suatu data agar dapat dengan mudah dan cepat didapat dan membantu menjaga kerahasiaan dan terhindarnya data yang ganda sehingga mempermudah kerja penggunanya.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
I.       Konsep Sistem Informasi Organisasional
Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran informasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem informasi. Sistem informasi berperan dalam proses pengambilan keputusan operasional harian sampai perencanaan jangka panjang. Sebelum komputer ada, sistem informasi sudah menjadi kebutuhan organisasi. Ini berarti sistem informasi tidak selamanya berbasis komputer. Namun dengan berkembangnya fungsi komputer, sistem informasi saat ini umumnya didukung penuh oleh komputer. Dengan demikian istilah sistem informasi lebih sering berarti sistem informasi berbasis komputer. Sistem informasi berbasis komputer mempunyai 6 bagian: hardware, software, data/informasi, proseder, komunikasi dan orang. SI ditentukan dalam perusahaan bergantung pada sifat dan struktur bisnisnya. Ini berarti SI bersifat modifikatif terhadap kebutuhan organisasi. Komponen prosedur dalam SI berkaitan dengan prosedur manual dan prosedur berbasis komputer serta standar untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna. Suatu prosedur adalah urutan langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan satu atau lebih aktifitas pengolahan informasi. Pengolahan informasi ini dapat dikerjakan dengan pengguna, atau kombinasi pengguna dan staff TI. Suatu bisnis terdiri dari berbagai macam prosedur yang digabungkan secara logis untuk membentuk suatu sistem. Sebagai contoh sistem yang umumnya ada dalam suatu organisasi adalah sistem penggajian, personalia, akuntansi, dan gudang. Data mengalir dari bermacam sumber seperti : konsumen yang membeli produk atau layanan, penjual yang menyediakan barang, bank, agen pemerintah, dan agen asuransi. Sistem informasi membantu organisasi mengolah data tersebut menjadi informasi yang lengkap dan berguna.
II.    Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pemecahan Masalah
Sistem Informasi Manajemen dan subsistem – subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam 2 cara dasar :
1.      Sumber Daya Informasi Seorganisasi. SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan komputer bagi semua manajer.
2.      Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati  masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
I.       Maksud Pembuatan Keputusan
Pembuatan Keputusan (decision making). Yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Keputusan (decision) didefinisikan sebagai tindakan pilihan dan sering kali diperlukan untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan satu masalah saja.
Simon menguraikan istilah keputusan menjadi keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya sehingga ia dianggap suatu yang baru setiap kali terjadi. Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tak jelas, namun demikian konsep keputusan terprogram dan tak terprogram sangatlah penting, karena masing-masing memerlukan teknik yang berbeda.
II.    Konsep Sistem Penunjang Keputusan
Sistem penunjang keputusan adalah sistem interaktif berbantuan komputer yang mendukung pemakai dalam kemudahan akses terhadap data dan model keputusan dalam upaya membantu proses pengambilan keputusan yang efektif dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur, karena itu harus mampu :
Ø  Ditambah/ dikembangkan
Ø  Mendukung analisis data dan model desisi
Ø  Berorientasi pada masa yang akan dating
Ø  Digunakan dalam waktu yang tidak terjadwal
Sistem penunjang keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.
Karakteristik DSS antara lain :
1.      Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang cepat.
2.      Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran.
3.      Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional.
4.      Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak dapat ditentukan di depan.
5.      Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.
III.  Peranan Sistem Penunjang Keputusan Dalam Pemecahan Masalah
Kontribusi Simon yang lain adalah penjelasan mengenai empat fase yang harus dijalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
a.  Aktivitas intelegensi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan pemecahan
b.      Aktivitas disain, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan
tindakan yang akan dilakukan.
c.       Aktivitas pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang sudah ada.
d.    Aktivitas peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah dilakukan.
Selain itu terdapat beberapa peranan penting lain dari Sistem Penunjang Keputusan dalam Pemecahan Masalah, yaitu :
a.       Meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih
b.      Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
c.       Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan
d.      Kontrol yang lebih baik
e. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur
f.     Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat
g.  Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya

Referensi :
fitrianingsih.staff.gunadarma.ac.id/.../PkemDB.pdf
tri_s.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../SIM.doc
tri_s.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../spk3.pdf
erma_sova.staff.gunadarma.ac.id/.../SISTEM+PENUN....pdf
file.upi.edu/.../Sistem%20Penunjang%20Keputusan/Ba...pdf
http://lecturer.eepis-its.edu/~ariv/SPK%202013/SPK.pdf

No comments:

Post a Comment